Halaman ini akan tertutup secara otomatis setelah memilih salah satu artikel diatas
Terimakasih!


contact baru per tanggal 25 juni 2014

pin BB 7928ADFB


jenis sablon kaos distro

Tinta sablon bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.

JENIS CAT WATERBASE:

CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

CAT SUPER WHITE:
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan "Do not iron on design", sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS CAT PLASTISOL:

CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

cat & teknik sablon kaos distro

YELLOW SPARKLE:

Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

FOIL TRANSFER:

Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.

FLOCK:

Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

SUGAR PRINTING:

Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

GLOW IN THE DARK:

Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.

REFLECTIVE POWDER:

Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

DISCHARGE AGENT:

Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.

DISTRESSED atau VINTAGE:

Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.

SHATTER BASE:

Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

ROCK BASE:

Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.

SUBLIMATION TRANSFER:

Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos distro menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.

HOT PEEL:

Gambar yang diprint diatas kertas transfer.

COLD PEEL:

Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.

RHINESTONES HEAT PRESS:

Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.

HIGH FREQUENCY WELDING:

Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.

EMBOSS PRINT:

Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan kaos distro.

merawat kaos distro

Kaos Jangan Direndam Terlalu Lama
Jangan merendam kaos Anda terlalu lama. Usahakan untuk kaos yang baru pertama kali dicuci tidak direndam lebih dari 30 menit, dan untuk kaos lama tidak lebih dari 1 jam. Jangan pula rendam dalam air dengan deterjen berlebihan. Karena deterjen berlebih dapat mengakibatkan sablon pada kaos cepat rusak / terkelupas.

Pisahkan  Kaos saat dicuci
Pisahkan kaos Anda dengan pakaian lain, khususnya yang berwarna kuat seperti hitam, merah, biru, dsb dengan kaos berwarna putih. Hal ini guna mencegah seandainya warna kuat tersebut luntur, sehingga tidak mengakibatkan kaos putih kesayangan Anda terkena dampaknya. Pisahkan juga antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran tidak berpindah.

Jangan menyikat
Kaos berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari menyikat kaos tipe ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.

Jemur kaos secara terbalik
Tahukah Anda bahwa sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon anda memudar. Untuk mencegahnya jemur kaos Anda dengan posisi terbalik. Bagian dalam menghadap luar, dan bagian yang bersablon di dalam.

Jangan digantung
Hindari menggantung dengan hanger pada bagian leher kaos. Hal ini karena dapat mengakibatkan leher kaos lekas melar. Melarnya ini akibat tidak kuat menahan beban air yang ada pada kaos basah. Hindari juga menggantung kaos pada tali/kawat jemuran, karena kontur tali / kawat dapat dengan mudah merusak tekstur kain yang halus.

Hindari Pemutih
Hindari mencuci kaos bersablon dengan pemutih / detergen yang mengandung pemutih. Hal ini karena reaksi kimia pemutih dapat mengakibatkan sablon menjadi luntur / terkelupas. Disamping itu juga membuat kaos lebih cepat tipis dan kasar.

Hindari mencuci dengan Mesin cuci
Sebaiknya cuci kaos Anda secara manual dengan tangan. Mencuci dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat rusak dan pori - pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan menerima beban tarik - ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.

Setrika
Agar kaos Anda awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci-jemur. Pastikan menyetrika baju dalam keadaan kering. Dan untuk kaos berwarna selain putih, hindari menyetrika pada bagian sablon. Atur juga agar posisi panas setrika Anda pada posisi sedang.

TAMBAHAN: Untuk kaos dengan hasil sablon berbahan dasar karet, setelah proses pencucian sablonan terasa tidak sehalus seperti saat baru dibeli. Hal tersebut dikarenakan sifat dasar bahan cat karet tersebut yang memuai saat mengalami proses pencucian. Setrikalah kembali sablonan tersebut dari bagian dalam kaos dengan gerakan lambat dan posisi setrika sedang. Jangan setrika secara langsung diatas media sablonnya, karena hal itu akan membuat sablonannya merekat ke setrikaan. Kecuali dengan salah satu pelindung yang bernama plastik Astralon, letakan plastik tersebut diatas media sablonnya setelah itu lakukan penyetrikaan

Noda
Apabila kaos kesayangan Anda terkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda. Gunakan shampoo/detergen, oleskan pada bagian noda. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga noda menghilang.

Kaos distro bukan untuk tidur
Agar kaos Anda awet hindari menggunakannya untuk tidur. Mengapa? Karena kaos akan menjadi cepat kotor khususnya di bagian leher. Saat Anda tidur sadar atau tidak Anda berkeringat. Kombinasi keringat dan kotoran debu pada seprai akan membuat kaos Anda kotor. Selain itu juga pressure pada kaos akan membuatnya lekas melar.

Pakailah kaos distro seperlunya
Apabila Anda sayang dengan kaos Anda yang keren, sebaiknya pakailah seperlunya alias di saat-saat penting Anda perlu bergaya saja. Dan jangan lupa, simpanlah pada tempat yang kering dan tidak lembab!

kaos unik keren by grosir kaos murah


Baju mata-mata untuk merekam sebuah kekejadian telah dijual untuk umum. Baju bernama Electronic Spy Camera Shirt (ESCS) ini memiliki kamera yang bisa mengambil foto sebanyak 150 buah dengan resolusi 640480.

Lensanya sendiri terletak tepat di gambar sebuah kamera di kaos sehingga hampir tidak terlihat secara kasat mata.

Untuk mengambil foto, ada sebuah trigger (tombol) yang tersambung dengan kabel yang bisa diletakkan di kantong celana. Tombol tersebut juga tidak mengeluarkan suara tetapi akan bergetar bila mengklik tombolnya untuk menandakan bahwa foto sudah diambil.

ESCS menggunakan tiga buah baterai tipe AAA dan semua hasil foto bisa ditransfer ke komputer melalui kabel USB dan kompatibel dengan operating system (OS) Mac, Linux, dan Windows.

ESCS dijual dengan harga US$ 39,99 atau Rp355.700. Kaus ini bisa dibeli secara online di Thinkgeek.com.

maksud cotton kombed 20s, 24s & 30s | kaos distro

pertanyaan ini sering dihadapkan kepada saya ketika koncsumen ingin membeli kaos distro pada saya, oleh karena itu anda perlu tahu arti angka-angka dibalik katun kombed 20s, 24s, 30s. Apa arti angka-angka tersebut?

Secara umum, semakin kecil angka semakin tebal bahan kaos yang dimaksud. Walaupun demikian, tidak ada standar yang pasti di antara para produsen bahan katun, sehingga istilah 20s dari produsen A bisa berbeda ketebalannya dengan bahan 20s dari produsen yang lain.

Angka 20, 24, 30, dan 40 menunjukkan tipe benang yang digunakan pada proses perajutan menjadi bahan kain.

Benang 20 biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 180 - 220 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.

Benang 24 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 170 - 210 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.

Benang 30 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 140 - 160 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 210 - 230 gr/m2.

Benang 40 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 110 - 120 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 180 - 200 gr/m2.

Huruf 's' di belakang angka menunjukkan jenis rajutan untuk bahan kaos. 's' adalah singkatan dari single knit atau rajutan jarum tunggal. Jenis rajutan ini rapat, padat, kurang lentur. Sebagian besar bahan kaos katun yang beredar di pasaran menggunakan tipe rajutan jarum tunggal ini.

Selain single knit, juga ada double knit atau rajutan jarum ganda, bahan dapat digunakan bolak-balik, kedua sisinya sama saja. Bahan kaos double knit ditandai dengan huruf 'd' di belakang angka. Jenis rajutannya tidak rapat, kenyal, dan lentur, sehingga cocok digunakan untuk pakaian bayi dan anak-anak.

Kaos yang biasanya digunakan untuk bahan sablon kaos distro, umumnya menggunakan bahan kain katun combed 20s dan 30s.

Kualitas kaos distro

kaos merupakan pakaian santai dan memberi kesan sederhana, walaupun demikian ada beberapa hal yang membedakan kualitas kaos. Selain bahan yang digunakan, kualitas kaos juga ditentukan oleh kualitas jahitan kaosnya. Semakin baik kualitas jahitan akan semakin memberi kesan yang rapi dan tidak merusak bahan kaos.

Jahitan kaos minimal terdapat pada bagian kerah dan bawah kaos, perhatikanlah secara teliti jahitan kaos pada bagian-bagian tersebut dari sisi dalam dan luar. Jika jahitan rapi dengan jarak antarjahitan sama, kualitas jahitan kaos baik. Perhatikan juga jarak antarjahitan tersebut, semakin rapat semakin baik kualitas jahitannya.

Begitu juga dengan sisa benang pada ujung-ujung jahitan. Jahitan yang baik tidak akan meninggalkan banyak sisa benang.

Perhatikan juga sambungan antara lengan dan badan kaos. Jahitan yang baik akan membentuk sambungan yang membentuk persilangan garis.

Berikutnya adalah batas pinggir kain yang diobras. Jika jahitan obras terlihat rapat dan rapi, menandakan kualitas obras yang baik.

merawat sablon kaos distro

Ada beberapa jenis sablon yg tahan terhadap panas yg tinggi pada setrika ada juga yg tidak tahan. Daya tahan ini tidak multak menunjukkan baik tidaknya jenis sablon yg dipakai.
  • Jenis sablon Plastisol tidak tahan terhadap panas tinggi, tapi memiliki hasil sablon yg tipis dan ber pori pori sehingga mampu mengalirkan udara dari dalam ke luar dan keringat gampang mengering.
  • Jenis sablon Rubber relatif tahan terhadap panas tinggi, walaupun tidak semuanya demikian, memiliki hasil sablon yg rapat dan tidak ada pori pori pada sablon gambar tersebut. Hal ini mengakibatkan keringat bercucuran dan tak mampu untuk sirkulasi dalam pengeringan keringat.
  • Untuk amannya, biasakan untuk menyetrika kaos dalam keadaan terbalik. Yg disetrika adalah bagian dalam kaos. Biasanya pada kaos akan ada tempelan stiker atau logo pada care label “Do Not Iron On Print”.

beda sablon kaos manual & digital

sablon manual maupun digital memiliki posisi pasar sendiri-sendiri. Misal, sablon kaos manual tetap bertahan untuk kaos distro karena memang punya keunggulan tersendiri. Sedang sablon digital rame digunakan untuk produksi masal seperti kaos partai.

Berikut ini dalam pengamatan saya keunggulan dan kekurangan dari 2 jenis printing kaos yang paling populer saat ini. Yaitu sablon manual, dan sablon digital.

1. Sablon Kaos Manual
Keunggulan :
- Kualitas sablon belum bisa dikalahkan oleh sablon digital
- Bisa banyak variasi (high density, plastisol, glow in the dark, gradasi, flock dll)
- Sablon daya tahannya lebih awet di kaos
- Bisa menyesuaikan aneka bahan kaos

Kekurangan :
- Proses lebih panjang
- Kurang praktis
- Dimungkinkan miss print (salah cetak)

Biasa digunakan :
- Kaos Distro (middle & high class)
- Kaos Branded

2. Sablon Kaos Digital
Keunggulan :
- Warna sablon sesuai warna desain
- Praktis,modal printer, kertas sublim dan heat press
- Rendah terjadi miss print

Kekurangan :
- Daya rekat sablon kurang
- Variasi sablon sedikit, hanya pindah gambar
- Daya tahan sablon kaos rendah
- hanya rekat baik di bahan kaos tertentu, semisal hyget & PE

Biasa digunakan :
- Cocok untuk low & middle class
- Kaos Partai
- Kaos event
- Kaos satuan

jenis-jenis bahan kaos | kaos distro

1. COTTON:
ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:

COTTON COMBED:
- Serat benang lebih halus.
- Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.

COTTON CARDED:
- Serat benang kurang halus.
- Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas,karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

2. TC ( TETERTON COTTON):
- Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%
- Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas dibadan.
- Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan shrinkage (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

3. CVC ( COTTON VISCOSE):
- Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose.
- Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton.
- Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

4.  PE (POLYESTER):
- Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik.
- Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

JENIS BENANG:
Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.

1. BENANG 20S:
Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 Gram / Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S:
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S:
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S:
Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS RAJUTAN:

1. SINGLE KNITT:
- Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
- Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
- Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).
Sebagian besar produk kaos yang ada dipasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT:
- Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
- Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
- Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anakanak (Kids). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE:
- Pengertian teknisnya adalah rajutan texture/corak.
- Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
- Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.
Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.

4. STRIPER atau YARN DYE:
- Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
- Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
- Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
- Finishing harus openset / belah.
Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasadigunakan untuk produk kaos dewasa ( Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt ).

5. DROP NEEDLE:
- Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
- Penggunaannya bisa di bolak-balik.
- Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

FINISHING:
Jenis finishing bahan kaos disini berkaitan dengan lebar bahan kaos yang dikehendaki yang berkaitan dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan
dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan kaos.

1. TUBULAR/BULAT:
Bentuk bahan kaos disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Jenis bentuk finishing bahan kaos seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

2. OPENSET / FINISH BELAH:
Bentuk bahan kaos yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal. Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih halus. Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.

3. MERCERIZED/NON MERCERIZED:

MERCERIZED:
Jenis finishing yang membuat serat bahan kaos jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus, dan handfeel lebih keras. Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipaai oleh produsen kaos lokal seperti : Metalizer, Cressida, IE-BIE, Dadung, Dagadu, Sinergy, BE-HOT, dan lainnya.

NON MERCERIZED:
Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur. Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini: Billabong, Quicksilver, Giordano,
dan sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.

4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:
Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam
bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong,Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.

5. ROTARY PRINT:
Jenis finishing bahan kaos ini yang dimaksud adalah bahan kaos yang sudah dalam bentuk / sablon sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print. Jenis bahan kaos ini banyak dipakai oleh produsen garment anakanak dan wanita.

proses pembuatan kaos distro

proses sederhana bagaimana membuat sebuah kaos distro. Kelihatannya simpel, tapi perlu ketekunan, karena memang membuat kaos distro tidak bisa sembarangan seperti membuat kaos pemilu.

1. Memilih Bahan kaos
Untuk bahan, saya sarankan Anda bikin dari cotton combed. Mengingat kaos distro kekuatannya selain ada di desain ada di kualitas bahan. Mengapa demikian, karena kaos distro lebih segmented. Umumnya orang yang punya duit dan educated yang beli. Jadi ndak perlu main-main kalau cari bahan.

2. Pemotongan bahan kaos

Setelah bahan didapat, barulah dipotong sesuai dengan ukurannya, bisa S, M atau L serta XL. Ini suka-suka saja. Jika ingin memulai, mulailah dari All Size dulu atau L diperbanyak. Selain itu, jangan bikin massal, bikin aja limited edition dan tentukan marketnya.

3. Design sablon
Hmmm, ini bagian yang menarik. DSGN. Ini perlu inspirasi dan pemahaman yang baik akan kebutuhan customer. Jika desainnya dapat memotret keinginan pasar, yakinlah berapapun produk akan ludes. Ada dua tools penting, pertama tentang seluk beluk desain, yang kedua alatnya. Kuasai Corel + Photoshop, boleh juga yang mau agak ribet masuk ke Adobe Illustrator. Saya sangat suka dengan Corel + Photoshop. Dua ini sudah cukup, yang paling penting adalah designnya. Ada 3 yang perlu didesain, logo, packaging dan gambar dikaosnya. Ketiganya sangat penting

4. Penyablolan kaos
Sablon dapat dikelola sendiri atau dimakloon. Ada berbagai macam teknik sablon, mulai waterbase sampai yang gradasi. Pilih tukang sablon kaos yang berpengalaman.

5. Penjahitan

Setelah dilakukan sablon, baru dijahit.Cari penjahit yang berpengalaman menjahit kaos, biar kaos awet dan ndak robek di jika digunakan gerak. Kualitas jahitan bisa dilihat dari kerapian dan kerapatan jahitan.

6. Packing
Woww, sudah jadi deh kaosnya. Agar tampak cantik, buatlah packing yang bagus dan rapi, Packing yang unik akan membantu pemasaran kaos.

membuat cat pigmen | kaos distro

Jenis cat pigmen ini sifat dapat menyerap ke dalam serat kain.bisa digunakan untuk mencetak spanduk,kaos jenis PE,TC,dll yang pasti bahannya harus berwarna terang.

Untuk menghemat biaya pengeluaran produksi,kita bisa membuat Cat Pigmen produksi sendiri.Ini jauh lebih murah dibandingkan jika kita harus membeli Cat Pigmen yang sudah jadi.Bahan-bahannya pun mudah didapat.

BAHAN:
1.Air 1 Liter
2.Emulsifers Secukupnya +- 250Gr
3.Terpentin 1 Liter
4.Binner Secukupnya
5.Pewarna Secukupnya
6.Fixer Secukupnya

CARA Pembuatannya:
  • Sediakan Air 1 liter didalam ember/tempat yang bisa digunakan untuk mencampur bahan.
  • Lalu masukan Emulsifers sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk/diputar-putar,Jika sudah mengental dan berwarna putih,Emulsifers nya jangan dimasukkan lagi,menyebabkan campuran jadi terlalu kental.
  • Setelah Tercampur rata(Air+Emulsifers)lalu masukkan Terpentin sambil diaduk-aduk lagi. Jika semua bahan Air + Emulsifers + Terpentin sudah tercampur rata maka Pigmen nya sudah siap untuk dipakai.
  • Sekarang anda bisa mencampur dengan pewarna yang akan digunakan.Campurkan pewarna secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa juga masukkan BINNER dan Fixer Secukupnya. 
Sebelum mencetak coba sablonkan pada kain/kaos, jadi Jangan sampai pada saat dicuci sablonan jadi rontok. Jika rontok tambahkan lagi Binner nya,lalu coba kembali sampai sablonan benar-benar tidak rontok pada saat dicuci.Jika bahan pigmen nya terlalu encer,anda bisa menambahkan Emulsifers sambil diaduk-aduk.jika sudah mengental berarti sudah cukup.
Sebab bahan pigmen yang encer menyebabkan Hasil Sablonan kurang tajam,apalagi jika akan digunakan untuk mencetak Spanduk maka pigmen nya hastus agak kental.Mudahkan kan.Selamat Mencoba

 

Featured Posts